Asing
bagi sebagian orang, namun tidak untuk anak SMA yang mengambil jurusan bahasa.
Aku begitu bersyukur karena sebagai siswa kelas bahasa, antropologi menjadi
salah satu mapel yang menurutku sangat penting karena menjadi anak bahasa tidak
hanya di tuntut untuk dapat pandai di bidang linguistik namun juga pandai bersosialisasi
dengan sesama. Juga dengan ilmu ini siapa saja yang mempelajarinya
berkemungkinan besar untuk dapat diterima di seluruh macam masyarakat atau
etnis. Sebelum membahasnya mungkin ada
baiknya jika terlebih dahulu menguraikan hakikat ilmu ini secara singkat sejauh
yang ini saya tau.
Antropologi
secara etimologi berasal dari kata antropos dan logos, antropos yang berarti
manusia dan logos yang artinya ilmu. Aku juga kurang tau dari mana ilmu ini
berkembang dan siapa yang pertama kali mengajarkannya. Hari pertama di kelas
ini diisi dengan pengenalan langsung apa itu antropologi dan aplikasi serta
manfaat mempelajari disiplin ilmu yang satu ini. Lebih tepatnya antropologi
mempelajari lingkup manusia dan kebudayaannya. Sejak awal aku sudah sangat
antusias untuk mempelajari ilmu ini karena akan sangat membantu orang sepertiku
yang terkadang masih sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Terlebih
lagi guru yang mengajar juga menyenangkan karena pelajaran tidak hanya monoton
tentang materi, sesekali kami diputarkan tayangan yang tentunya berkaitan
dengan antropologi serta berbagai cerita menarik beliau seputar antropologi.
Pak Takari, beliau yang mengajari kami antropologi sangat
menekankan pada kami bahwa kita hidup di negara yang tidak hanya mempunyai satu
suku saja namun banyak suku. Maka toleransi amatlah penting bagi keutuhan serta
keberlangsungan bangsa ini di masa depan. Karena rendahnya atau tidak adanya
toleransi antar umat beragama atupun budaya akan memperbesar kemungkinan terjadinya
perpecahan. Beliau juga mewanti-wanti kami untuk jangan pernah merendahkan
agama, suku, ras dan yang lainnya, karena beliau mengatakan jika ego
masing-masing kelompok atau individu di besar-besarkan juga bisa memicu
kekerasan. Jika suku satu dengan yang lain saling merendahkan begitu juga antar
agama maka tidak akan pernah sejalan, karena tiap kelompok dan individu
masing-masing mempunyai pandangan hidup dan prinsip yang berbeda. Dan orang
lain pun seharusnya dapat menghargai hal tersebut.
Maka dengan antropologi ini mempertegas kalimat tentang
“Perbedaan adalah Anugrah” karena dengan atau tanpa antropologi seseorang harus
mampu melihat suatu perbedaan dari sisi positivnya. Dan menjadikan perbedaan
sebagai anugerah dari Sang Maha Pencipta, yang karena-Nya membuat hari-hari
kita menjadi lebih berwarna karena perbedaan.
Sekian postingan di Sekar Finger
kali ini, semoga bermanfaat dan menginspirasi teman-teman sekalian. Dan mohon
maaf apabila terdapat kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan, nantikan
postingan berikutnya. Terimakasih banyak juga untuk pengunjung yang masih setia
dan mau membaca artikel-artikel dari Sekar Finger ini.
DITULIS OLEH : SEKAR AYU M.
12 AGUSTUS 2014


Tidak ada komentar:
Posting Komentar