Oleh: SEKAR AYU
MAWARNI
20/09/14
Harum aroma daunku
yang basah
Bunyi derasnya aliran
sungai
Hangatnya sinar
mentari
Bangunkanku dari
tidur lelap semalam
Pagi yang sama dimana
aku masih berada
di tanah ini
di hutan ini
kini aku hanya mengaharapkan
tetesan hujan
walau hanya sebentar
aku merasa begitu
haus sekarang
setelah terakhir kali
aku merasakan air hujan 3 hari yang lalu
andai aku punya kaki
hanya untuk menuju selangkah kesana
terdapat air bersih
nan segar
sayang aku hanyalah sekuntum
bunga yang tak dapat berbuat banyak
bahkan untuk daunku
sekalipun
ia masih terlihat
haus meski embun tadi pagi telah sedikit memberi kami nutrisi
ditengah cerahnya
pagi ini serta di tengah kehausan kami
terlihat semburat
senyum dari kejauhan
kupu-kupu bersayap
indah yang belum pernah aku lihat
dia begitu cantik
dengan perpaduan warna biru dan hitamnya
dia terlihat
menghampiriku untuk sekedar menengok isi mahkotaku
malang kupu-kupu
cantik itu karena ia tak menemukan apa yang ia cari disana
mungkin kami terlalu
haus hingga kami tak dapat menyediakan sedikit madu untuknya
aku begitu kecewa
dan kini aku
benar-benar akan hanyut dalam kesedihanku
karena mungkin kami akan segera mati dalam
waktu dekat ini
mungkin musim hujan
telah benar-benar berakhir
inikah takdir
menjadi bunga musim
hujan
mungkin esok aku tak
akan lagi melihat segarnya pemandangan sungai tepat di depanku
mahkotaku akan mencoklat
berikut daunku
air mataku menetes
seketika itu
namun tak kusangka
ternyata tetesan itu bersamaan dengan tetes air yang segar
itu hujan. . .
aku bahagia
melihatnya
secercah harapan bagi
kami
kami akan dapat
melihat sungai dengan cahaya senja esok hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar