Minggu, 31 Agustus 2014

Language make the world on your hand



Language make the world on your hand

Apa kabar visitor setia Sekar Finger ? ^_^
Pada bahasan kali ini bakal bahas tentang kelas bahasa yang observasinya secara langsung dan kontinu mengingat penulis pun juga student of language department. Jujur juga postingan kali ini juga menjadi media yang secara tidak langsung untuk promosi kelas bahasa.
                Dimulai dari peminatnya, sudah menjadi hal umum kalau kelas bahasa memang pada jangka waktu 3 tahun terakhir ini memang bisa dibilang sangat sedikit. Dibandingkan dengan peminat kelas bahasa yang terdahulu yang berjubel dan bahkan berebut untuk bisa mendapatkan kursi di kelas bahasa. Bahkan dari guru yang telah laa mengajar kelas bahasa pun mengatakan jumlah siswa kelas bahasa saat itu bisa mencapai 40 siswa. Bisa dibayangkan jika sekarang peminatnya menjadi kaum minoritas di sekolah. Apalagi kelas bahasa di tiap sekolah hanya tersedia 1 kelas.
                Untuk pelajaran yang ada pada kelas bahasa untuk kurikulum sebelumnya memang lebih sedikit daripada sekarang. Jika dahulu pelajaran untuk bahasa sangat ditekankan karena jam pelajaran seperti Sastra Indonesia, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Conversation 6 jam dalam seminggu. Perbedaan pelajaran untuk kurikulum terbaru adalah adanya pelajaran Sastra Inggris atau Literature, dan pelajaran Conversation ditiadakan. Lebih lengkapnya mapelnya adalah sebagai berikut:
1.       Bahasa Indonesia
2.       Sastra Indonesia
3.       Bahasa Inggris
4.       Sastra Inggris
5.       Antropologi
6.       Sejarah
7.       Matematika
8.       Olahraga Materi
9.       Olahraga Praktek
10.   Ketrampilan

                   Dan yang terakhir akan dibahas adalah apa yang di dapat di kelas ini dan prospek masa depannya. Meskipun belum genap satu semester berada di kelas bahasa namun yang aku rasakan selama ini sangat menyenangkan karena seperti menemukan tempat seharusnya  ^_^Mempelajari bahasa akan sangat bermanfaat guna menuntun kita menggapai apa yang kita inginkan. Dengan bahasa kita bisa mendapatkan ilmu sebanyak-banyak nya dibanding orang yang tidak mempelajari bahasa. Bahasa tak lepas dari bagian vital dari manusia. Jika kita bisa menguasai bahasa akan tidak menutup kemungkinan kita bisa berkomunikasi dengan berbagai orang dengan taraf internasional dan menyerap ilmunya. Apalagi bagi yang memiliki hobi di bidang menulis, dan berbicara akan dapat lebih terasah lagi hobinya. Di kelas bahasa dituntut untuk menjadi pribadi yang tidak kaku dan mampu berbaur dengan mudah dimanapun kita berada. Jika bisa belajar dengan baik di jurusan bahasa memungkinkan untuk seseorang mudah diterima di berbagai macam masyarakakat, karena selain menitikberatkan pada pembelajaran bahasa. Kita juga mendapat bekal pelajaran antropologi yang pernah dibahas dipostingan sebelumnya. Apalagi jika memiliki kemampuan bahasa inggris yang mumpuni bisa menjadi bekal utama untuk mendapatkan pekerjaan yang bertaraf internasional. Untuk peluang kerja sendiri lulusan bahasa bisa ditentukan lebih lanjut di pendidikan selanjutnya peluangnya adalah ,sbb:
1.       Penulis
2.       Guru Bahasa
3.       Ahli bahasa
4.       Gaet
5.       Public speaker
6.       Translator



Sekian postingan blog kali ini semoga menambah informasi dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.


DITULIS OLEH : SEKAR AYU MAWARNI
26 AGUSTUS 2014

Kamis, 14 Agustus 2014

Antropology is Fun




Mungkin bagi sebagian orang jika mendengar kata Antropologi masih asing dengan ilmu tersebut. Nahh pada bahasan Sekar Finger kali ini akan menyinggung tentang ilmu yang baru saja penulis pelajari dan tertarik dengan ilmu ini ^_^
                Asing bagi sebagian orang, namun tidak untuk anak SMA yang mengambil jurusan bahasa. Aku begitu bersyukur karena sebagai siswa kelas bahasa, antropologi menjadi salah satu mapel yang menurutku sangat penting karena menjadi anak bahasa tidak hanya di tuntut untuk dapat pandai di bidang linguistik namun juga pandai bersosialisasi dengan sesama. Juga dengan ilmu ini siapa saja yang mempelajarinya berkemungkinan besar untuk dapat diterima di seluruh macam masyarakat atau etnis.  Sebelum membahasnya mungkin ada baiknya jika terlebih dahulu menguraikan hakikat ilmu ini secara singkat sejauh yang ini saya tau.
                Antropologi secara etimologi berasal dari kata antropos dan logos, antropos yang berarti manusia dan logos yang artinya ilmu. Aku juga kurang tau dari mana ilmu ini berkembang dan siapa yang pertama kali mengajarkannya. Hari pertama di kelas ini diisi dengan pengenalan langsung apa itu antropologi dan aplikasi serta manfaat mempelajari disiplin ilmu yang satu ini. Lebih tepatnya antropologi mempelajari lingkup manusia dan kebudayaannya. Sejak awal aku sudah sangat antusias untuk mempelajari ilmu ini karena akan sangat membantu orang sepertiku yang terkadang masih sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Terlebih lagi guru yang mengajar juga menyenangkan karena pelajaran tidak hanya monoton tentang materi, sesekali kami diputarkan tayangan yang tentunya berkaitan dengan antropologi serta berbagai cerita menarik beliau seputar antropologi.
Pak Takari, beliau yang mengajari kami antropologi sangat menekankan pada kami bahwa kita hidup di negara yang tidak hanya mempunyai satu suku saja namun banyak suku. Maka toleransi amatlah penting bagi keutuhan serta keberlangsungan bangsa ini di masa depan. Karena rendahnya atau tidak adanya toleransi antar umat beragama atupun budaya akan memperbesar kemungkinan terjadinya perpecahan. Beliau juga mewanti-wanti kami untuk jangan pernah merendahkan agama, suku, ras dan yang lainnya, karena beliau mengatakan jika ego masing-masing kelompok atau individu di besar-besarkan juga bisa memicu kekerasan. Jika suku satu dengan yang lain saling merendahkan begitu juga antar agama maka tidak akan pernah sejalan, karena tiap kelompok dan individu masing-masing mempunyai pandangan hidup dan prinsip yang berbeda. Dan orang lain pun seharusnya dapat menghargai hal tersebut.
Maka dengan antropologi ini mempertegas kalimat tentang “Perbedaan adalah Anugrah” karena dengan atau tanpa antropologi seseorang harus mampu melihat suatu perbedaan dari sisi positivnya. Dan menjadikan perbedaan sebagai anugerah dari Sang Maha Pencipta, yang karena-Nya membuat hari-hari kita menjadi lebih berwarna karena perbedaan.


Sekian postingan di Sekar Finger kali ini, semoga bermanfaat dan menginspirasi teman-teman sekalian. Dan mohon maaf apabila terdapat kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan, nantikan postingan berikutnya. Terimakasih banyak juga untuk pengunjung yang masih setia dan mau membaca artikel-artikel dari Sekar Finger ini.


DITULIS OLEH : SEKAR AYU M.
12 AGUSTUS 2014

MOP SMANTISA



Atribut aneh saat awal tahun ajaran baru, apalagi kalau bukan masa orientasi siswa. Namun berbeda kali ini karena seragam yang dikenakan siswa adalah seragam pramuka. Ya, ini bukan MOS melainkan MOP atau masa orientasi pramuka. Menandai awal pertemuan para bantara dan DA dengan tamu penggalang, juga menjadi ajang pengenalan pramuka sekolah dengan siswa baru. MOP SMA NEGERI 03 SALATIGA  2014 yang kali ini mengusung tema “Find Your Character With Scout” ini dibuka dengan upacara pembukaan di ruang bangsal atau aula sekolah karena saat itu bertepatan dengan bulan ramadhan.
Tepatnya pagi hari sekitar jam setengah 8, siswa kelas 10 yang saat itu masih berada di pinggiran lapangan segera di beri aba-aba untuk berkumpul di lapangan melaksanakan upacara pembukaan MOP untuk apel pagi. Pada hari pertama MOP sebagian besar kegiatan diisi oleh pemateri tentang pramuka SMANTISA. Di pandu oleh MC yang juga berasal dari anggota bantara dan DA sendiri membawakan jalannya acara dengan santai diselingi lelucon menjadikan acara tidak terkesan dingin atau formal, agar partisipannya yang tak lain adalah anak-anak kelas 10 yang umumnya acara formal membuat mereka bosan. Sewaktu istirahat peserta MOP juga diminta untuk mencari tanda tangan sebanyak-banyaknya dari DA maupun DK. Mendapatkannya pun tak mudah mereka harus memenuhi syarat-syarat yang terkadang aneh agar mau menuliskan tanda tangan di kertas mereka. Setelah itu kegiatan selalu diakhiri dengan ibadah dan kegiatan keagamaan

Hari kedua lebih santai karena acara intinya game outdoor dan yang kedua diisi dengan persiapan apresiasi seni. Berada di lapangan sekolah yang di bagi menjadi beberapa pos untuk game. Tekhnis game adalah dengan berpindah pos game tiap kali peluit di bunyikan, jadi setiap kelompok dapat merasakan semua pos game yang ada. Acara berlangsung seru karena tiap posnya melatih kekompakan masing-masing kelompok dengan anggota kelompoknya.
                Dihari terakhir menjadi penutupan mos sekaligus menjadi acara inti dan yang paling menyenangkan apalagi saat pentas seni. Masing-masing mengambil undian di hari sebelumnya untuk pentas apa yang nantinya harus mereka tampilkan. Yang paling menarik pada pentas seni tersebut adalah salah satu kelompok yang menampilkan tarian kolosal bertemakan Bali dan menjadi pertunjukan paling apik menurutku karena dikemas dengan begitu matang oleh kelompok itu. Maka tak salah jika kelompok itu juga menjadi pemenang dalam pentas seni tersebut. Setelah itu acara selesai dan ditutup dengan upacara penutupan. Kelas X bersorak gembira karena masa orientasi mereka berakhir sekaligus libur panjang ramadhan dan idul fitri dimulai.

berikut foto-fotonya ,harap maklum untuk masalah kamera burhubung keterbatasan alat ^_^